Kelas Pembuatan Konten Mengajar Online
GRATIS
Kelas Cara Membuat Konten Mengajar Online - Berikut beberapa materi tentang cara membuat konten mengajar online yang dipaparkan oleh kangaviv.
Besarnya Potensi Mengajar Online
Incar 3 Bidang Ini
Tahukah Anda… ada 3 bidang area diluar yang akan terus menerus dibutuhkan oleh masyarakat karena merupakan kebutuhan dasar:
1. Kebutuhan konsumtif (makanan, minuman),
2. Kesehatan (dokter, rumah sakit, vitamin), dan
3. Pendidikan (belajar, ilmu pengetahuan).
Untuk bidang pendidikan, coba Anda bayangkan diri Anda sendiri, sejak kapan Anda mulai belajar? Sejak SD? TK? Nope… sejak baru lahir kita sudah belajar dan diajarkan oleh orang tua kita (cara buka mulut, cara jalan, cara membaca, cara menghitung, dll).
Disadari atau tidak, pada dasarnya Anda terus belajar, bahkan… saat inipun, detik ini, ketika Anda membaca buku ini, Anda sedang belajar. Betul?
Saya karena berkecimpung di dunia pendidikan sehingga cukup memahami bahwa pada dasarnya: semua orang butuh ilmu! Hanya saja, terkadang mereka tidak tahu bahwa mereka itu butuh… sehingga kitapun perlu mengedukasi (membuka mata) mereka bahwa dengan ilmu, mereka akan dapat lebih berkembang, lebih mudah mencapai cita-cita dan target-targetnya.
Baik itu target ingin lulus kuliah dengan prestasi cum-laude, ingin punya perusahaan sendiri, ingin memiliki keluarga yang sakinah, mawahdah, warrohmah, ingin memiliki passive income, dll. Semua ini akan jauh lebih mudah dicapai ketika kita memiliki ilmunya.
(catatan: bahasan ini akan menjadi salah satu cara penting dalam mengumpulkan database calon siswa kita agar ketika nanti Anda memiliki produk kursus, akan lebih mudah dalam ‘menjual’nya. InsyaAllah akan di bahas di bab berikutnya).
Terkadang, kebalikannya. Mereka tahu akan pentingnya ilmu, tapi mereka tidak tahu dimana bisa mempelajarinya. Misalnya Anda tahu pentingnya ilmu digital marketing tapi tidak tahu dimana dan kesiapa belajarnya. Kejadian seperti ini pun bisa dibilang sangat banyak (dan ini menjadi peluang bagi kita untuk mendapatkan calon siswa kita di luar sana, dengan digital marketing. Tenang, sebentar lagi akan saya jelaskan lebih detail dan teknisnya).
Jebakan “Grup Pertemanan”
Saya beri sedikit cerita dulu ya tentang saya waktu dulu, sekitar tahun 2012.. dimana pada masa itu saya mulai mengajar secara online, tapi ternyata masih kurang efektif… berbeda dengan sekarang. Dulu, saya mengajarnya menggunakan email dan whatsapp, tapi karena ilmunya masih minim, maka meskipun awal-awalnya tampak bagus, tapi tidak bertahan lama… drop.
Langkah yang saya lakukan pada waktu itu:
1. Memiliki materi kursus (materi grafologi dari KAROHS)
2. Membuat website
3. Mengajak teman untuk mendaftar dan mempromosikan di grup-grup (whatsapp & facebook) untuk datang ke website saya (!!! Ternyata di poin ke-3 ini menjadi salah satu awal terjadinya masalah & drop. Ini juga menjadi warning untuk kita semua yang mau optimal di digital marketing. Nanti saya jelaskan kenapa Anda perlu antisipasi poin 3 ini sejak dini, termasuk cara mengoptimalkannya).
4. Kemudian setelah ada yang mendaftar, saya kirim materi kursusnya dan mulai mengajar materi grafologi melalui email dan whatsapp. (untuk poin nomer 4 ini tidak terlalu bermasalah, meskipun sekarang jauh lebih berkembang sistemnya dan jauh lebih efektif: ada member area, video, kelas online, dll. Nanti saya ajarkan Anda tentang mengoptimalkan ini)
Masalah yang terjadi di poin nomer-3 diatas hampir selalu dilakukan oleh kita-kita bahkan mungkin Anda pun pernah melakukannya. Contoh misalnya ketika Anda ingin mengiklankan sebuah produk, Anda melakukan ini: beriklan di grup-grup teman Anda sendiri (baik di grup whatsapp, facebook, dll).
Apa yang terjadi?
Untuk awal-awal, mungkin ini baik dan efektif (dimana mungkin bisa jadi di dalam grup tersebut ada yang tertarik dengan produk Anda). Tapi… apa yang terjadi setelah mereka-mereka yang tertarik sudah beli atau daftar produk Anda, sementara Anda terus mengiklankan produk tersebut? Yang terjadi malah iklan Anda berubah dari yang bersifat ‘informasi’ menjadi ‘spam’ buat mereka. Potensi mereka untuk mendaftar kursus / membeli produk Anda menjadi sangat rendah sekali.
Pernah mengalami seperti itu?
Dan gawatnya adalah… Sering kali Anda sendiri tidak menyadari dampak negatifnya pada psikologis Anda:
- Anda merasa bahwa produk Anda sudah mulai tidak diminati (padahal tidak demikian… Anda saja yang salah sasaran, salah target pasar atau target market)
- Anda berusaha untuk meningkatkan promosi dan mengiklankan produk Anda, tapi semakin tinggi Anda mempromosikan, semakin tinggi juga penolakan dari mereka yang tidak Anda sadari (padahal, bila usaha dan promosi Anda di arahkan ke target market yang sesuai, banyak sekali diluar sana yang membutuhkan dan tertarik dengan produk Anda)
- Dan ini terjadi berulang kali, sehingga tidak banyak yang akhirnya membuat kita beralih ke produk lain dan mulai dari awal lagi.. begitu terus…
Ini disebut Jebakan Grup Pertemanan.
Sebaliknya, bila ini dioptimalkan, maka dapat menjadi salah satu jalan Anda untuk meningkatkan jumlah siswa (pendaftar) nantinya (bisa mengajak mereka sebagai affiliate / reseller Anda nantinya).
Kang Aviv buka-bukaan dapur: Dulu (2012) vs Sekarang
Kisah diatas terjadi pada saya ketika awal-awal ‘jualan’ jasa grafologi. Ditahun 2014, pendaftar berkurang sangat drastis (karena ‘pasar’ saya di grup-grup saya sudah mulai habis).
Saat itu saya berpikir: kalau saya seperti ini terus, mengandalkan grup yang sama, maka cepat atau lambat bisnis saya akan mati. Ini bahaya.
Di satu sisi, saya sangat yakin sekali bahwa diluar sana pasti ada banyak yang butuh dengan produk saya, hanya saya, saat itu saya belum tahu caranya.
Di tahun 2015, saya mulai mencoba mendalami berbagai informasi tentang bisnis pendidikan (juga jualan) dan mempelajari bagaimana cara mereka bisa terus-menerus mendatangkan siswa (konsumen) baru, bahkan yang menarik adalah banyak di antara guru-guru yang saya pelajari, mereka masih berusia sangat muda (usia 20-30 tahunan), namun sudah bisa menikmati pasif income yang menurut saya sangat besar sekali (puluhan hingga ratusan juta). Saya coba menjalin silaturahmi dan berguru pada mereka. Setelah belajar bertahun-tahun, saya menangkap gambaran besar bahwa apa yang selama ini saya miss adalah pemahaman digital marketing!!!
Sejak 2017 sd 2020 ini, akhirnya mulai saya mengaplikasikan semua tahapan digital marketing secara bertahap, dan sejak itulah Alhamdulillah… jembatan antara produk saya (kursus) dan calon siswa terbentuk dengan ‘sempurna’.
Sejak 2017, sistem pengajaran yang saya lakukan mulai di update dan bisa Anda jadikan patokan ketika hendak membuat kursus online, seperti:
- Website. (ini penting sekali Anda miliki agar dapat memasang informasi produk / layanan Anda disertai penjelasan yang lengkap, informasi bonus, manfaat, harga, diskon, promosi, disertai berbagai gambar (visual) yang menurut Anda akan membantu penjualan Anda. Tidak itu saja, website ini akan sangat membantu untuk tahapan berikutnya yaitu mendapatkan database calon siswa, termasuk ‘retargeting’ calon siswa yang pernah tertarik dengan produk Anda. Bahasan ini di bahas detail di ecourse saya)
- Sistem promosi online. Untuk ini, saya menggunakan fasilitas iklan di FB Ads, IG Ads dan Google Ads. Sistem Promosi Online inilah yang membuat saya tidak lagiterkena Jebakan Grup Pertemanan, malah sebaliknya… ini menjadi salah satu jembatan marketing saya untuk mendapatkan ribuan calon siswa baru, tanpa cemas lagi merasa bahwa produk saya sudah tidak disukai. Tidak. Malah, membuat saya terbuka bahwa ternyata diluar sana sangat banyak potensi calon-calon siswa. (Anda bisa menggunakan fasilitas ini untuk mendatangkan calon siswa yang sangat banyak ke website Anda, dengan biaya yang relatif terjangkau – dimulai dari Rp.10-20 ribu perhari. Kelebihan menggunakan fasilitas iklan tersebut adalah, mereka benar-benar tau target market kita !!! amazing !!! (Note: Menurut saya sistem promosi online via FB, IG & Google Ads ini merupakan salah satu hal yang wajib dipahami oleh Anda yang ingin mendatangkan calon siswa baru, meskipun Anda tidak kenal siapa mereka sebelumnya, mereka yang mencari Anda. Nanti saya jelaskan lebih detail tentang ini di bab berikutnya tentang marketing).
- Beberapa sistem pendukung:
o Sistem email marketing: ini dipakai untuk mengotomatisasi pendaftaran dan pengiriman materi kursus serta informasi (juga bisa dimanfaatkan untuk mengirim promosi kita ke calon pendaftar). Bila anda ingin contohnya, bisa coba daftar program gratis saya disini: https://grafologiindonesia.com/gratis . Setelah Anda mengisi email, Anda akan langsung menerima materi-materi dari saya melalui email. Nah proses ini terjadi secara otomatis dan ini menjadi salah satu tahapan passive income nantinya.
o Sistem notifikasi & follow-up whatsapp: ini bersifat ‘optional’, tidak wajib, tapi ketika di terapkan, ini sangat meningkatkan jumlah konversi (dari pengunjung/calon siswa menjadi siswa. Jadi, yang dulunya whatsapp digunakan untuk promo (dan ternyata malah kena jebakan grup pertemanan), kini digunakan untuk sistem notifikasi & follow-up. Nah kalau untuk ini, maka whatsapp akan menjadi sangat efektif (karena kita mengirimnya ke mereka yang memang sudah menunjukkan minat pada produk kita, bahkan mereka duluan yang menyapa kita :) jadi tidak lagi ‘spam’). Sistem notifikasi dan follow-up ini pun bisa dibikin secara otomatis, dan juga menjadi salah satu bagian dari sistem ‘pasif income’ yang bisa Anda terapkan (sekedar meningatkan: tenang, bahasan teknisnya nanti dibahas di bab lain ya. Disini saya menceritakan gambaran besarnya dulu, siapa tau dapat menginspirasi Anda juga)
o Sistem membership: ini dipakai untuk memfilter antara siswa dan non-siswa (calon siswa atau orang lain), dimana ketika mereka sudah mendaftar dan menjadi siswa, maka mereka akan secara otomatis bisa mengakses member area. Di dalam member area tersebut sudah disediakan materi kursus dan informasi pembelajaran lainnya (misal: grup tanya jawab, dll). (Bahasan membership ini cukup kompleks sehingga bisa dibahasnya di ecourse ya)
o Sistem pembayaran otomatis: Bila sebelumnya semua proses pendaftaran dan pembayaran di cek manual (seperti: meminta pendaftar untuk melakukan konfirmasi ketika sudah men-transfer, kemudian kita cek satu-satu mutasi di rekening bank kita, apakah benar sudah transfer atau belum, dan berbagai tahapan administratif lainnya), saya menggunakan aplikasi pihak ke-tiga yang dapat membantu saya untuk melakukan pengecekan otomatis (termasuk pemberian kode unik untuk masing-masing pendaftar), sehingga setiap ada yang mendaftar dan melakukan transfer, sistem ini akan secara otomatis mengirimkan notifikasi ke saya (ada pendaftar baru & sudah transfer), mengaktifkan sistem email membership untuk kemudian men-trigger beberapa tahapan berikutnya: mengirim email & whatsapp ke pendaftar (bahwa transfer sudah diterima, pendaftaran berhasil, dan memberi informasi akses ke halaman member area), pada saat bersamaan, member area untuk dia otomatis terbuka juga. Semua terjadi secara otomatis. Dahsyat ya…
Menurut Anda, keren ga sih? (Menurut saya sih… gila banget!!!)
Menariknya adalah… Anda pun bisa menerapkan langkah-langkah ini, sehingga nantinya semuanya bisa terjadi secara otomatis terus menerus.. Meskipun Anda tidur, Anda sedang jalan-jalan di Bali atau di Prancis, Anda sedang main bersama anak, sedang membaca buku, melakukan aktifitas lainnya… Proses ini berjalan dengan sendirinya dan ‘cring…cring…’ rekening Bank Anda pun terisi dengan sendirinya :)
Nb. Saya belajar ke berbagai guru-guru pengajar online baik dari Indonesia maupun dari luar negeri… Hampir semua yang mereka lakukan adalah menggunakan sistem metode ini. Meskipun ada sih beberapa yang berbeda, misal: menggunakan ‘ever webinar’, organic traffic, dll, tapi kurang lebih gambaran sistemnya mirip seperti diatas.
Pola-pola inilah yang Akan saya ajarkan pada Anda. Hanya saja, karena banyak diantara langkah-langkah tersebut bersifat aplikatif teknis dan beberapa bersifat konsep yang sulit sekali dijelaskan dan digambarkan dalam bentuk tulisan, maka materi Cara Mengajar Online ini saya susun kedalam dua bentuk pembelajaran:
1) Buku ini (membahas gambaran besar, motivasi untuk Anda agar terjun di dunia mengajar online, mendapatkan ide materi, hal-hal teknik yang relatif mudah Anda aplikasikan dengan segera, dll)
2) eCourse Panduan Lengkap Cara Membuat Kursus Online menggunakan video yang bisa Anda ikuti disini: https://kangaviv.com/ecourse dimana disini Anda akan belajar jauh lebih lengkap dan lebih menyeluruh. Ide, konsep, teknis, panduan, termasuk website, promo, dll dijelaskan disitu. Intinya, karena saya sangat berharap Anda bisa mengajar online maka saya pun menyiapkan langkah-langkah yang jelas dan lengkap di ecourse itu. InsyaAllah bila Anda ikuti semua materi di situ, besar kemungkinan Anda bisa seperti saya (memiliki sistem passive income).
Besarnya Potensi Mengajar Online
Muncul pertanyaan: Menurut Kang Aviv, seberapa besar sih potensi mengajar online itu?
Saya jawab kedalam dua jawaban: singkat dan panjang.
➢ Jawaban singkat: BESAR BANGET!!! dan ini menjadi salah satu prospek luar biasa di masa depan!!! (saat ini pun bisa dibilang sudah masuk ke masa depan itu. Dunia teknologi :)
➢ Jawaban panjang: sekitar 3 bulan lalu, saya berkesempatan menemani paman saya untuk bertemu Kang Emil (Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat) untuk makan malam di rumah dinasnya (Bale Pakuan Bandung). Disalah satu kesempatannya, saya bertanya pada beliau, kurang lebih seperti ini:
“Kang, kalau dilihat kan salah satu dampak dari pandemi covid ini adalah banyaknya bisnis usaha yang berjatuhan.. kalau berdasarkan data yang Kang Emil miliki, apa saran dan potensi usaha yang relatif stabil, masih cukup aman, bahkan berkembang kedepannya?”
Beliau menjawab: “Ada tiga yaitu: dibidang pertanian & perkebunan; digital (online); dan kesehatan”
Kemudian beliau menjelaskan bahwa terkait digital ini, kedepannya akan sangat berpotensi positif dalam berbagai bidang: marketing (penjualan), aplikasi, pendidikan, keuangan dan berbagai hal yang bisa disentuh oleh digital, akan sangat berpotensi untuk berkembang sekali.
Tidak hanya itu saja. Bila Anda perhatikan beberapa bulan terakhir ini, hampir semua bidang pendidikan digital melonjak tajam sekali (termasuk aplikasi pendukungnya) seperti aplikasi: Ruang Guru, uDemy, Zoom, Google Meet, dll. Melonjak sangat tajam sekali.
Terlebih lagi… di periode saat ini, hampir semua dari kita di paksa untuk melek teknologi.
Saya ingat sekali, ketika tahun 2017 saya mulai mengajarkan materi kursus saya secara online menggunakan aplikasi zoom. Pada saat itu, sekitar 90% pesertanya masih belum mengetahui apa itu zoom dan cara menggunakannya. Saya coba melakukan edukasi cara penggunaannya (dan ini mudah-mudah sulit, melihat sebagian peserta saya berusia cukup senior, bukan lagi generasi milenial yang relatif mudah beradaptasi dengan teknologi digital). Coba Anda bandingkan dengan saat ini. Nyaris semua yang bergerak di bidang pendidikan dan bisnis (terutama perkantoran), relatif tahu dan mampu mengoperasikan aplikasi zoom dengan lancar. Dengan kata lain.. mereka (termasuk calon siswa Anda) sudah mulai melek teknologi dan mulai terbiasa belajar online !!!
Apakah Anda dapat melihat peluang yang sangat besar dari kejadian diatas?
Apalagi… kejadian ini bisa dibilang ‘baru’. Kedepannya, para ahli-ahli diluar sana sudah memprediksi bahwa belajar secara online (digital) akan menjadi standar pendidikan di masa depan.
Oh iya… satu lagi yang Anda perlu tahu betapa dahsyatnya potensi positif dari mengajar & membuat kursus online ini, yaitu HPP (Harga Pokok Penjualan atau biaya produksi)nya rendah sekali, dengan potensi income berkelanjutan tanpa batas! Betulan! Jadi, untuk membuat materi online ini Anda cukup membuatnya satu kali saja: “bikin konsep, rekaman, edit, upload & done!” setelah itu bisa Anda ‘jual’ berulang kali sebanyak dan selama yang Anda mau! Anda bisa bikin lagi materi baru, bikin lagi materi baru lagi, terus seperti itu agar semakin banyak program kursus Anda yang mana nanti masing-masing memiliki potensi penghasilannya sendiri-sendiri. MasyaAllah.
Tahukah anda, bahwa bisa jadi.. Saat ini, Anda membaca buku ini adalah salah satu jawaban dari do’a-do’a Anda dimana Anda berharap ingin memiliki usaha yang berkesinambungan, bisa dikerjakan dari manapun, dapat menjadi amalan yang mengalir terus dunia akhirat (ilmu yang bermanfaat salah satunya), salah satu caranya adalah dengan mengajar melalui online ini.
Semoga informasi dan kisah diatas menjadi salah satu motivasi Anda untuk terjun di dunia pendidikan online ini, dan menjadi semangat untuk melanjutkan bab-bab berikutnya.
Di bab-bab berikutnya saya akan lebih banyak hal teknis dan ilustrasi sehingga relatif mudah Anda fahami dan praktekkan. Siappp?
Lets goww to the next chapter !!!
UNTUK SUKSES MENGAJAR,
ANDA MEMERLUKAN BEKAL INI:
1. NIAT YANG KUAT
2. KOMITMEN
3. KONSISTENSI
4. PASSION
(Anda harus suka mengajar. Tanpa ini, “aura” nya kurang terasa)
Incar 3 Bidang Ini
Tahukah Anda… ada 3 bidang area diluar yang akan terus menerus dibutuhkan oleh masyarakat karena merupakan kebutuhan dasar:
1. Kebutuhan konsumtif (makanan, minuman),
2. Kesehatan (dokter, rumah sakit, vitamin), dan
3. Pendidikan (belajar, ilmu pengetahuan).
Untuk bidang pendidikan, coba Anda bayangkan diri Anda sendiri, sejak kapan Anda mulai belajar? Sejak SD? TK? Nope… sejak baru lahir kita sudah belajar dan diajarkan oleh orang tua kita (cara buka mulut, cara jalan, cara membaca, cara menghitung, dll).
Disadari atau tidak, pada dasarnya Anda terus belajar, bahkan… saat inipun, detik ini, ketika Anda membaca buku ini, Anda sedang belajar. Betul?
Saya karena berkecimpung di dunia pendidikan sehingga cukup memahami bahwa pada dasarnya: semua orang butuh ilmu! Hanya saja, terkadang mereka tidak tahu bahwa mereka itu butuh… sehingga kitapun perlu mengedukasi (membuka mata) mereka bahwa dengan ilmu, mereka akan dapat lebih berkembang, lebih mudah mencapai cita-cita dan target-targetnya.
Baik itu target ingin lulus kuliah dengan prestasi cum-laude, ingin punya perusahaan sendiri, ingin memiliki keluarga yang sakinah, mawahdah, warrohmah, ingin memiliki passive income, dll. Semua ini akan jauh lebih mudah dicapai ketika kita memiliki ilmunya.
(catatan: bahasan ini akan menjadi salah satu cara penting dalam mengumpulkan database calon siswa kita agar ketika nanti Anda memiliki produk kursus, akan lebih mudah dalam ‘menjual’nya. InsyaAllah akan di bahas di bab berikutnya).
Terkadang, kebalikannya. Mereka tahu akan pentingnya ilmu, tapi mereka tidak tahu dimana bisa mempelajarinya. Misalnya Anda tahu pentingnya ilmu digital marketing tapi tidak tahu dimana dan kesiapa belajarnya. Kejadian seperti ini pun bisa dibilang sangat banyak (dan ini menjadi peluang bagi kita untuk mendapatkan calon siswa kita di luar sana, dengan digital marketing. Tenang, sebentar lagi akan saya jelaskan lebih detail dan teknisnya).
Jebakan “Grup Pertemanan”
Saya beri sedikit cerita dulu ya tentang saya waktu dulu, sekitar tahun 2012.. dimana pada masa itu saya mulai mengajar secara online, tapi ternyata masih kurang efektif… berbeda dengan sekarang. Dulu, saya mengajarnya menggunakan email dan whatsapp, tapi karena ilmunya masih minim, maka meskipun awal-awalnya tampak bagus, tapi tidak bertahan lama… drop.
Langkah yang saya lakukan pada waktu itu:
1. Memiliki materi kursus (materi grafologi dari KAROHS)
2. Membuat website
3. Mengajak teman untuk mendaftar dan mempromosikan di grup-grup (whatsapp & facebook) untuk datang ke website saya (!!! Ternyata di poin ke-3 ini menjadi salah satu awal terjadinya masalah & drop. Ini juga menjadi warning untuk kita semua yang mau optimal di digital marketing. Nanti saya jelaskan kenapa Anda perlu antisipasi poin 3 ini sejak dini, termasuk cara mengoptimalkannya).
4. Kemudian setelah ada yang mendaftar, saya kirim materi kursusnya dan mulai mengajar materi grafologi melalui email dan whatsapp. (untuk poin nomer 4 ini tidak terlalu bermasalah, meskipun sekarang jauh lebih berkembang sistemnya dan jauh lebih efektif: ada member area, video, kelas online, dll. Nanti saya ajarkan Anda tentang mengoptimalkan ini)
Masalah yang terjadi di poin nomer-3 diatas hampir selalu dilakukan oleh kita-kita bahkan mungkin Anda pun pernah melakukannya. Contoh misalnya ketika Anda ingin mengiklankan sebuah produk, Anda melakukan ini: beriklan di grup-grup teman Anda sendiri (baik di grup whatsapp, facebook, dll).
Apa yang terjadi?
Untuk awal-awal, mungkin ini baik dan efektif (dimana mungkin bisa jadi di dalam grup tersebut ada yang tertarik dengan produk Anda). Tapi… apa yang terjadi setelah mereka-mereka yang tertarik sudah beli atau daftar produk Anda, sementara Anda terus mengiklankan produk tersebut? Yang terjadi malah iklan Anda berubah dari yang bersifat ‘informasi’ menjadi ‘spam’ buat mereka. Potensi mereka untuk mendaftar kursus / membeli produk Anda menjadi sangat rendah sekali.
Pernah mengalami seperti itu?
Dan gawatnya adalah… Sering kali Anda sendiri tidak menyadari dampak negatifnya pada psikologis Anda:
- Anda merasa bahwa produk Anda sudah mulai tidak diminati (padahal tidak demikian… Anda saja yang salah sasaran, salah target pasar atau target market)
- Anda berusaha untuk meningkatkan promosi dan mengiklankan produk Anda, tapi semakin tinggi Anda mempromosikan, semakin tinggi juga penolakan dari mereka yang tidak Anda sadari (padahal, bila usaha dan promosi Anda di arahkan ke target market yang sesuai, banyak sekali diluar sana yang membutuhkan dan tertarik dengan produk Anda)
- Dan ini terjadi berulang kali, sehingga tidak banyak yang akhirnya membuat kita beralih ke produk lain dan mulai dari awal lagi.. begitu terus…
Ini disebut Jebakan Grup Pertemanan.
Sebaliknya, bila ini dioptimalkan, maka dapat menjadi salah satu jalan Anda untuk meningkatkan jumlah siswa (pendaftar) nantinya (bisa mengajak mereka sebagai affiliate / reseller Anda nantinya).
Kang Aviv buka-bukaan dapur: Dulu (2012) vs Sekarang
Kisah diatas terjadi pada saya ketika awal-awal ‘jualan’ jasa grafologi. Ditahun 2014, pendaftar berkurang sangat drastis (karena ‘pasar’ saya di grup-grup saya sudah mulai habis).
Saat itu saya berpikir: kalau saya seperti ini terus, mengandalkan grup yang sama, maka cepat atau lambat bisnis saya akan mati. Ini bahaya.
Di satu sisi, saya sangat yakin sekali bahwa diluar sana pasti ada banyak yang butuh dengan produk saya, hanya saya, saat itu saya belum tahu caranya.
Di tahun 2015, saya mulai mencoba mendalami berbagai informasi tentang bisnis pendidikan (juga jualan) dan mempelajari bagaimana cara mereka bisa terus-menerus mendatangkan siswa (konsumen) baru, bahkan yang menarik adalah banyak di antara guru-guru yang saya pelajari, mereka masih berusia sangat muda (usia 20-30 tahunan), namun sudah bisa menikmati pasif income yang menurut saya sangat besar sekali (puluhan hingga ratusan juta). Saya coba menjalin silaturahmi dan berguru pada mereka. Setelah belajar bertahun-tahun, saya menangkap gambaran besar bahwa apa yang selama ini saya miss adalah pemahaman digital marketing!!!
Sejak 2017 sd 2020 ini, akhirnya mulai saya mengaplikasikan semua tahapan digital marketing secara bertahap, dan sejak itulah Alhamdulillah… jembatan antara produk saya (kursus) dan calon siswa terbentuk dengan ‘sempurna’.
Sejak 2017, sistem pengajaran yang saya lakukan mulai di update dan bisa Anda jadikan patokan ketika hendak membuat kursus online, seperti:
- Website. (ini penting sekali Anda miliki agar dapat memasang informasi produk / layanan Anda disertai penjelasan yang lengkap, informasi bonus, manfaat, harga, diskon, promosi, disertai berbagai gambar (visual) yang menurut Anda akan membantu penjualan Anda. Tidak itu saja, website ini akan sangat membantu untuk tahapan berikutnya yaitu mendapatkan database calon siswa, termasuk ‘retargeting’ calon siswa yang pernah tertarik dengan produk Anda. Bahasan ini di bahas detail di ecourse saya)
- Sistem promosi online. Untuk ini, saya menggunakan fasilitas iklan di FB Ads, IG Ads dan Google Ads. Sistem Promosi Online inilah yang membuat saya tidak lagiterkena Jebakan Grup Pertemanan, malah sebaliknya… ini menjadi salah satu jembatan marketing saya untuk mendapatkan ribuan calon siswa baru, tanpa cemas lagi merasa bahwa produk saya sudah tidak disukai. Tidak. Malah, membuat saya terbuka bahwa ternyata diluar sana sangat banyak potensi calon-calon siswa. (Anda bisa menggunakan fasilitas ini untuk mendatangkan calon siswa yang sangat banyak ke website Anda, dengan biaya yang relatif terjangkau – dimulai dari Rp.10-20 ribu perhari. Kelebihan menggunakan fasilitas iklan tersebut adalah, mereka benar-benar tau target market kita !!! amazing !!! (Note: Menurut saya sistem promosi online via FB, IG & Google Ads ini merupakan salah satu hal yang wajib dipahami oleh Anda yang ingin mendatangkan calon siswa baru, meskipun Anda tidak kenal siapa mereka sebelumnya, mereka yang mencari Anda. Nanti saya jelaskan lebih detail tentang ini di bab berikutnya tentang marketing).
- Beberapa sistem pendukung:
o Sistem email marketing: ini dipakai untuk mengotomatisasi pendaftaran dan pengiriman materi kursus serta informasi (juga bisa dimanfaatkan untuk mengirim promosi kita ke calon pendaftar). Bila anda ingin contohnya, bisa coba daftar program gratis saya disini: https://grafologiindonesia.com/gratis . Setelah Anda mengisi email, Anda akan langsung menerima materi-materi dari saya melalui email. Nah proses ini terjadi secara otomatis dan ini menjadi salah satu tahapan passive income nantinya.
o Sistem notifikasi & follow-up whatsapp: ini bersifat ‘optional’, tidak wajib, tapi ketika di terapkan, ini sangat meningkatkan jumlah konversi (dari pengunjung/calon siswa menjadi siswa. Jadi, yang dulunya whatsapp digunakan untuk promo (dan ternyata malah kena jebakan grup pertemanan), kini digunakan untuk sistem notifikasi & follow-up. Nah kalau untuk ini, maka whatsapp akan menjadi sangat efektif (karena kita mengirimnya ke mereka yang memang sudah menunjukkan minat pada produk kita, bahkan mereka duluan yang menyapa kita :) jadi tidak lagi ‘spam’). Sistem notifikasi dan follow-up ini pun bisa dibikin secara otomatis, dan juga menjadi salah satu bagian dari sistem ‘pasif income’ yang bisa Anda terapkan (sekedar meningatkan: tenang, bahasan teknisnya nanti dibahas di bab lain ya. Disini saya menceritakan gambaran besarnya dulu, siapa tau dapat menginspirasi Anda juga)
o Sistem membership: ini dipakai untuk memfilter antara siswa dan non-siswa (calon siswa atau orang lain), dimana ketika mereka sudah mendaftar dan menjadi siswa, maka mereka akan secara otomatis bisa mengakses member area. Di dalam member area tersebut sudah disediakan materi kursus dan informasi pembelajaran lainnya (misal: grup tanya jawab, dll). (Bahasan membership ini cukup kompleks sehingga bisa dibahasnya di ecourse ya)
o Sistem pembayaran otomatis: Bila sebelumnya semua proses pendaftaran dan pembayaran di cek manual (seperti: meminta pendaftar untuk melakukan konfirmasi ketika sudah men-transfer, kemudian kita cek satu-satu mutasi di rekening bank kita, apakah benar sudah transfer atau belum, dan berbagai tahapan administratif lainnya), saya menggunakan aplikasi pihak ke-tiga yang dapat membantu saya untuk melakukan pengecekan otomatis (termasuk pemberian kode unik untuk masing-masing pendaftar), sehingga setiap ada yang mendaftar dan melakukan transfer, sistem ini akan secara otomatis mengirimkan notifikasi ke saya (ada pendaftar baru & sudah transfer), mengaktifkan sistem email membership untuk kemudian men-trigger beberapa tahapan berikutnya: mengirim email & whatsapp ke pendaftar (bahwa transfer sudah diterima, pendaftaran berhasil, dan memberi informasi akses ke halaman member area), pada saat bersamaan, member area untuk dia otomatis terbuka juga. Semua terjadi secara otomatis. Dahsyat ya…
Menurut Anda, keren ga sih? (Menurut saya sih… gila banget!!!)
Menariknya adalah… Anda pun bisa menerapkan langkah-langkah ini, sehingga nantinya semuanya bisa terjadi secara otomatis terus menerus.. Meskipun Anda tidur, Anda sedang jalan-jalan di Bali atau di Prancis, Anda sedang main bersama anak, sedang membaca buku, melakukan aktifitas lainnya… Proses ini berjalan dengan sendirinya dan ‘cring…cring…’ rekening Bank Anda pun terisi dengan sendirinya :)
Nb. Saya belajar ke berbagai guru-guru pengajar online baik dari Indonesia maupun dari luar negeri… Hampir semua yang mereka lakukan adalah menggunakan sistem metode ini. Meskipun ada sih beberapa yang berbeda, misal: menggunakan ‘ever webinar’, organic traffic, dll, tapi kurang lebih gambaran sistemnya mirip seperti diatas.
Pola-pola inilah yang Akan saya ajarkan pada Anda. Hanya saja, karena banyak diantara langkah-langkah tersebut bersifat aplikatif teknis dan beberapa bersifat konsep yang sulit sekali dijelaskan dan digambarkan dalam bentuk tulisan, maka materi Cara Mengajar Online ini saya susun kedalam dua bentuk pembelajaran:
1) Buku ini (membahas gambaran besar, motivasi untuk Anda agar terjun di dunia mengajar online, mendapatkan ide materi, hal-hal teknik yang relatif mudah Anda aplikasikan dengan segera, dll)
2) eCourse Panduan Lengkap Cara Membuat Kursus Online menggunakan video yang bisa Anda ikuti disini: https://kangaviv.com/ecourse dimana disini Anda akan belajar jauh lebih lengkap dan lebih menyeluruh. Ide, konsep, teknis, panduan, termasuk website, promo, dll dijelaskan disitu. Intinya, karena saya sangat berharap Anda bisa mengajar online maka saya pun menyiapkan langkah-langkah yang jelas dan lengkap di ecourse itu. InsyaAllah bila Anda ikuti semua materi di situ, besar kemungkinan Anda bisa seperti saya (memiliki sistem passive income).
Besarnya Potensi Mengajar Online
Muncul pertanyaan: Menurut Kang Aviv, seberapa besar sih potensi mengajar online itu?
Saya jawab kedalam dua jawaban: singkat dan panjang.
➢ Jawaban singkat: BESAR BANGET!!! dan ini menjadi salah satu prospek luar biasa di masa depan!!! (saat ini pun bisa dibilang sudah masuk ke masa depan itu. Dunia teknologi :)
➢ Jawaban panjang: sekitar 3 bulan lalu, saya berkesempatan menemani paman saya untuk bertemu Kang Emil (Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat) untuk makan malam di rumah dinasnya (Bale Pakuan Bandung). Disalah satu kesempatannya, saya bertanya pada beliau, kurang lebih seperti ini:
“Kang, kalau dilihat kan salah satu dampak dari pandemi covid ini adalah banyaknya bisnis usaha yang berjatuhan.. kalau berdasarkan data yang Kang Emil miliki, apa saran dan potensi usaha yang relatif stabil, masih cukup aman, bahkan berkembang kedepannya?”
Beliau menjawab: “Ada tiga yaitu: dibidang pertanian & perkebunan; digital (online); dan kesehatan”
Kemudian beliau menjelaskan bahwa terkait digital ini, kedepannya akan sangat berpotensi positif dalam berbagai bidang: marketing (penjualan), aplikasi, pendidikan, keuangan dan berbagai hal yang bisa disentuh oleh digital, akan sangat berpotensi untuk berkembang sekali.
Tidak hanya itu saja. Bila Anda perhatikan beberapa bulan terakhir ini, hampir semua bidang pendidikan digital melonjak tajam sekali (termasuk aplikasi pendukungnya) seperti aplikasi: Ruang Guru, uDemy, Zoom, Google Meet, dll. Melonjak sangat tajam sekali.
Terlebih lagi… di periode saat ini, hampir semua dari kita di paksa untuk melek teknologi.
Saya ingat sekali, ketika tahun 2017 saya mulai mengajarkan materi kursus saya secara online menggunakan aplikasi zoom. Pada saat itu, sekitar 90% pesertanya masih belum mengetahui apa itu zoom dan cara menggunakannya. Saya coba melakukan edukasi cara penggunaannya (dan ini mudah-mudah sulit, melihat sebagian peserta saya berusia cukup senior, bukan lagi generasi milenial yang relatif mudah beradaptasi dengan teknologi digital). Coba Anda bandingkan dengan saat ini. Nyaris semua yang bergerak di bidang pendidikan dan bisnis (terutama perkantoran), relatif tahu dan mampu mengoperasikan aplikasi zoom dengan lancar. Dengan kata lain.. mereka (termasuk calon siswa Anda) sudah mulai melek teknologi dan mulai terbiasa belajar online !!!
Apakah Anda dapat melihat peluang yang sangat besar dari kejadian diatas?
Apalagi… kejadian ini bisa dibilang ‘baru’. Kedepannya, para ahli-ahli diluar sana sudah memprediksi bahwa belajar secara online (digital) akan menjadi standar pendidikan di masa depan.
Oh iya… satu lagi yang Anda perlu tahu betapa dahsyatnya potensi positif dari mengajar & membuat kursus online ini, yaitu HPP (Harga Pokok Penjualan atau biaya produksi)nya rendah sekali, dengan potensi income berkelanjutan tanpa batas! Betulan! Jadi, untuk membuat materi online ini Anda cukup membuatnya satu kali saja: “bikin konsep, rekaman, edit, upload & done!” setelah itu bisa Anda ‘jual’ berulang kali sebanyak dan selama yang Anda mau! Anda bisa bikin lagi materi baru, bikin lagi materi baru lagi, terus seperti itu agar semakin banyak program kursus Anda yang mana nanti masing-masing memiliki potensi penghasilannya sendiri-sendiri. MasyaAllah.
Tahukah anda, bahwa bisa jadi.. Saat ini, Anda membaca buku ini adalah salah satu jawaban dari do’a-do’a Anda dimana Anda berharap ingin memiliki usaha yang berkesinambungan, bisa dikerjakan dari manapun, dapat menjadi amalan yang mengalir terus dunia akhirat (ilmu yang bermanfaat salah satunya), salah satu caranya adalah dengan mengajar melalui online ini.
Semoga informasi dan kisah diatas menjadi salah satu motivasi Anda untuk terjun di dunia pendidikan online ini, dan menjadi semangat untuk melanjutkan bab-bab berikutnya.
Di bab-bab berikutnya saya akan lebih banyak hal teknis dan ilustrasi sehingga relatif mudah Anda fahami dan praktekkan. Siappp?
Lets goww to the next chapter !!!
UNTUK SUKSES MENGAJAR,
ANDA MEMERLUKAN BEKAL INI:
1. NIAT YANG KUAT
2. KOMITMEN
3. KONSISTENSI
4. PASSION
(Anda harus suka mengajar. Tanpa ini, “aura” nya kurang terasa)
Diskusi